Oleh :
Astika Anindiya
Asya Sylmi K
Atiqah Zainal Abidin
Hangatnya keluarga Vol-D
Bismillahirrahmanirrahim..
Kalau
diingat kembali mengapa sekarang saya ada di Vol-D, mungkin semua bermula dari
ketertarikan saya terhadap kegiatan-kegiatan kemanusiaan Vol-D yang saya
ketahui dari hasil penjelajahan (baca: kepo) melalui dunia maya ke blog Vol-D.
Saya mulai tertarik dan berkecimpung di beberapa kegiatan sosial seperti itu
saat masa vacuum of the routine activitypada
akhir kelas 3 SMA. Masa-masa menunggu penghakiman hasil ujian nasional dan
SNMPTN digunakan untuk berlomba-lomba mencari kesibukan yang memberi manfaat. Minimal
saat-saat seperti itu tidak hanya saya habiskan untuk mengansos bersama
novel-novel Tere-Liye atau bahkan menghabiskan uang untuk marathon menonton
DVD/film. Beruntung sekali saya dikenalkan dengan salah satu organisasi sosial
di Bandung yaitu International Future Leader (IFL) yang memberi banyak
pengalaman hebat.
Saat
akhirnya saya tahu bahwa tempat saya sekarang adalah di FK Unpad, dan
kesempatan untuk tetap ikut berkegiatan di IFL sedikit sulit, akhirnya saya
mencoba mencari “tempat lain” yang bisa menjadi tempat mencurahkan kerinduan
saya untuk merasakan lagi pengalaman-pengalaman dahulu. Dan sampai lah saya di
sini, menjadi calon Vol-D gelombang 5 J
Vol-D
bukan sekadar organisasi untuk mewadahi minat atau organisasi sosial yang
mengusung tagline kerelawanan, lebih dari itu Vol-D adalah keluarga yang penuh
kehangatan dan memberi perasaan nyaman bahkan bagi orang baru. Sebenarnya saya
bukan berlebihan, tapi itulah saya baca, lihat, dan mulai rasakan dari
orang-orang yang ada di dalamnya. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Vol-D
tidak terkesan kaku oleh aturan-aturan baku tapi tetap professional serta memberi
banyak makna.
Kegiatan
Vol-D pertama yang saya ikuti yaitu saat Balai Pengobatan di rumah belajar
Ciroyom. Mungkin bisa dibilang kegiatan tersebut awal yang cukup ekstrem bagi
saya yang notabenenya baru pertama kali mengikuti BP. Karena sasaran BP Ciroyom
ini adalah anak-anak jalanan dengan segala tingkah laku dan kebiasaan mereka yang
tidak biasa. Anak-anak di sini bukan identik dengan anak-anak yang ceria,
berlarian dengan sepatu motif terbaru, bermain mobil-mobilan dengan teman
sebayanya, atau anak-anak yang sedang asyik menyusun kepingan puzzle.
Keseharian mereka identik dengan jalanan, mengamen, dan yang menyedihkan yaitu
kebiasaan ngelem. Sedih memang
melihat keadaan mereka, tapi ternyata mereka masih bisa tersenyum walau hari
esok selalu menjadi tanda tanya besar. Hal itu jadi tamparan keras untuk saya
yang masih suka mengeluh dengan kondisi yang jauh lebih beruntung dari mereka.
Saya tidak memilih terlahir di keluarga saya sekarang, tapi Allah yang
menentukan, pun mereka yang tidak pernah memilih untuk hidup di jalan dengan
segala tantangan dan ketidakpastian akan ketercapaian impian-impian mereka.
“Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan.” (QS.
Ar-Rahman)
Pengalaman
mengikuti kegiatan Vol-D yang kedua lebih seru lagi. Balai Pengobatan Desa
Manoko, Lembang. Banyak cerita, pengalaman, dan ilmu yang saya dapat dari
Manoko. Dan di Manoko pula pertama kali saya merasakan hangatnya keluarga
Vol-D. Akang-teteh dan teman-teman di Vol-D sangat welcome kepada calon Vol-D gelombang 5 walaupun kami belum tau
apa-apa, banyak tanya, dan kadang malah ngerecokin.
Sebenarnya alasan yang membuat kita merasa nyaman dengan lingkungan baru itu cukup
simple. Pengakuan. Ya, pengakuan atas keberadaan setiap diri lah yang membuat
kita nyaman untuk ada di sebuah komunitas.
Pengalaman
selanjutnya bersama Vol-D adalah saat diklat gelombang 5. Materi basic medical yang diberikan benar-benar
yang dibutuhkan saat menjadi relawan turun ke lapangan. Materi soft skill pun selain memberi ilmu juga
memberi suntikan semangat. Di sini juga saya diajarkan dan diingatkan makna
totalitas, bukan berangkat dengan niat yang setengah-setengah. Walaupun pada
kenyataannya pengaplikasian totalitas seringkali dihadang dengan pilihan untuk
menetukan prioritas, terlebih jika amanah yang berada di prioritas utama kurang
sejalan dengan passion kita.
Intinya
sudah banyak hal yang saya dapat di Vol-D walaupun baru beberapa bulan mengenal
keluarga hebat ini. Dan bersyukur sekali bisa mengenal mereka dan mendapat
sarana untuk berbagi dengan orang banyak, untuk menebar manfaat sebagai
perwujudan rasa syukur atas limpahan nikmat-Nya sampai saat ini J
Semoga
saya bisa menjadi bagian dari mereka. Aamiiin…
Astika Anindiya P.
_______________________________________
Perasaan selama ini di vol-D…
Vol–D
itu Kekeluargaannya kental banget. Kita
sebagai junior yang masih dalam masa pendas gak pernah merasa ada yang namanya
“senioritas”, pokonya yang namanya marah-marah atau salah dikit langsung di
kasih hukuman gak ada deh di pendas vol–D. Yang ada kita semua berbaur, trus saling
berbagi makanan *malah makanan punya senior suka kita yang ng’habisin*. Waktu
ke sekolah alam kita juga di bimbing, di temenin, nggak di lepas begitu aja,
pokonya sebagai junior kita berasa di sayang deh.. J
Banyak hal baru yang saya dapetin ketika mengikuti pendas vol–D, di
mulai dari teman baru, materi baru, tempat baru, dan pengalaman baru lainnya.
Selama pendas kita belajar serius tapi santai, trus bisa uji coba langsung (latihan)
sama temen dan itu tuh pengalaman yang menurut saya paling asikk, jadi lebih
mudah buat pahamnya.
Yang selalu dinanti itu pas temen-temen ngasih insipirasi pagi sama
siraman rohani dari kang Danfer, isi nya itu bikin motivasi dan semangat jadi terus
mengingkat, dan bikin saya bersyukur bisa hadir dan ikut pendas. Pokonya di
pendas itu banyak hal-hal yang bermanfaat, dan banyak pelajaran yang bisa kita
ambil disana. Nah yang bikin beda tentang olahraga paginya, kita harus
rame-rame jadi bukan ajang cepet-cepetan, gak ada istilah kalo lambat
ditinggal, kalo misalnya ada yang ketinggalan pasti kita tungguin, santai tapi
tetep bikin jasmani kita sehat, kekeluargaannya tetep jadi nomor satu.
Pokonya
itu semua yang bikin saya nyaman ada di vol–D, dan bikin kangen buat ikut pertemuan
selanjutnya. Di vol-D itu banyak canda, banyak cerita, dan banyak makna.
Asya Sylmi K
_______________________________________
Better than I expected. That’s the exactly word
to describe how I felt during my involvement in Vol-D. This is because I had
quite a bad experience during faculty’s orientation program. I feel comfortable
with the people in Vol-D. Maybe I haven’t got to know all of them, but I think
it’s just a matter of time.
Next, I think most people admit this fact which
knowledge is nothing without practice. During diklat, instead of listening to all the materi, we also had the chance to practice what we’ve learnt. What
makes it even more interesting is we get to learn the things that we didn’t
learn in faculty, or maybe just not time yet since we’re all still freshies.
That is the most precious thing that I gained from Vol-D.
Unfortunately, I haven’t got the chance to join
any balaipengobatan. I really do hope I can join one in future. And I hope the
relationship between people in Vol-D will become stronger and closer than
before. Because good relationship will lead to great teamwork thus the outcome
of every activities that will be done will be best we could give. Insya Allah
:)
Atiqah Zainal Abidin
0 comments:
Post a Comment