Oleh :
- Feranika
- Fia
- Firky Ditha

Kesan Selama di Vol-D

Between VOL-D and My Feeling J
First time, keikutsertaan aku di Vol-D diawali ujian fisik di hari minggu pagi. Dari bangun pagi-pagi sekali sampai mandi, gosok gigi, membersihkan tempat tidur, dan berpakaian sesuai peruntukkan hari ini. Ya! Hari itu adalah hari pertama di Vol-D! Dan itu adalah ujian fisik.
Hari yang sangat melelahkan setelah akhirnya bisa berolahraga riang gembiraa lagi, setelah sekitar 3bulan lebih aku keluar dari basket fk. Cuma mungkin rasanya sangat capek, ngos-ngosan. Lari 4 putaran stadion Unpad, ditambah push-up, squat-jump, dan gelingding-gelinding (bercanda kang, teh :D). Tapi yah berasa sehat wal-afiat.
Selanjutnya dengan belajar bersama alam di sekolah alam yang bernuansa sangat alamiah J, Ilike it most! Entah karena aku yang suka suasana baru di sana atau juga ditambah materi hari itu yang bisa membuat aku lebih semangat. Materi tentang pertolongan pertama pada penyakit-penyakit umum yang sering ada, sampai materi kang Danfer-Rantai Kaki Gajah dan Korek Api (sepertinya salah tulisan, maaf kang teh lupa judul cerita sebenarnya). Yang penting dari materi-materi itu aku lebih bisa merasa sekat pada takdir, yaitu I’m a doctor wannabe! Yeah, I have to, that’s my job then J

Feranika
FK Unpad

Terlihat tanggal di kalender diatas saya kalau sekarang tanggal 28 mei 2012.
Congratulation deh buat vold yang sudah membuat hati saya seperti gaya gravitasi bumi dimana adanya gaya yang saling tarik menarik satu sama lain untuk tetap terikat.
Saya ketak ketik ini sedikit essay yang dibuat diatas kasur di kamar kostan walau dengan kondisi yang sangat melelahkan pasca ikut menjadi panitia dalam acara MUSWIL dan RAKERWIL serta Acara seminar, kemaren. Ya kalau dibaca saya berterima kasih kepada akang-akang dan tetehnya. Kalau tidak dibaca ya coba dilirk saja tiap kalimatnya ..hehehe :D
Atas restu Allah kuucapkan bismilahirrahmanirrahim. . .
PERASAAN YANG TERASA SAMPAI SAAT INI BERSAMA VOLD
Salah satu yang membuat saya rindu dengan vold itu cerita-cerita inspiratif dari Kang Dani yang diangkat dari Nabi Muhamad baik itu keteladannya dan semangatnya, kayanya jarang sekali ada pemimpin yang mau berbagi kata-kata inspiratifnya dan bisa juga dengan aplikasi dari pengalaman-pengalaman beliau dan belum menemukan seorang pemimpin seperti  keluarga di vold ini seperti Kang Dani ini.
Kalau untuk digali tentang perasaan yang selama ini dirasakan dalam vold sangat sulit dituangkan dalam Word ini, yang tidak bisa diungkapkan satu persatu.
Sejak awal bergabung, dan menunggu untuk pelantikan menjadi anggota dari keluarga besar Vold ini, sedikit banyak yang bisa dituliskan, karena semuanya sangat beragam dari suka duka, canda tawa, tegang, lelah dan nanonano deh rasanya..kaya permen aja sih fia hahaha
Bagi saya vold adalah salah satu sarana untuk mengurangi kepenatan dari kuliah dan himpitan tugas, karena tiap minggu bisa digunakan untuk mencharger semangat dalam diri ini dan sebagai refresh dari kepenatan tugas-tugas yang tidak sedikit,
Dari kegiatan-kegiatan yang saya ikutin mulai dari balai pengobatan, ikut dalam acara di gedung sate, rumbel,. Dari kegiatan tersebut pada awalnya terasa kaku, mungkin karena saya masih calon anggota baru di keluarga Vold ini sehingga ada terbesit rasa seperti tidak diterima, masih terasa asing seperti itu. Tetapi, mungkin ini perlu proses tidak semudah itu bisa beradaptasi dengan lingkungan baru baik saya sendiri atau dengan pimpinan, pengurus, dan anggota lainnya. Dan perlunya intropeksi diri untuk diperbaiki.
Tetapi, dengan seringnya ikut kegiatan dan diklat sampai yang terakhir saya ikuti di Jatinangor dengan mendapatkan banyak ilmu seperti pada saat itu belajar bersama mengenai Medical Check up yang diberikan oleh Kang dani sangat mudah terserap dan diingat karena penyampaiannya sangat santai dan apikatif sekali tidak terlalu teoritis langsung di kasus nyata. Dan saya sangat bersyukur sekali kemaren ikut hadir walau sempat terlambat dan lari sendiri, berangkat sendiri..hiks.
Alasan yang melatarbelakangi saya bergabung dengan Vold itu tidak banyak, bahkan alasan yang mendasar adalah mengisi waktu dengan anak-anak kesehatan khususnya di universitas yang sama dengan kegiatan yang menyenangkan berbeda dengan organisasi lain yang kaku.
Vold itu tempatnya orang yang berkumpul yang memiliki semangat yang besar dan menggebu-gebu untuk membagikan manfaat, tempat berjumpanya orang-orang dari tempat yang berbeda dan menjadi satu kesatuan dalam Vold karena diikat oleh hari. Dan Kang Dani selalu mengingatkan untuk terus menjalin kebersamaan karena kita itu satu keluarga. Yah ..inilah yang membuat saya semangat lagi,,semangat untuk menjadi anggota keluarga dari Vold dan untuk menghancurkan rasa dari orang yang masih belum sadar akan akan kehadiran saya dan teman-teman.
Sepertinya sampai sini saja yang bisa diungkapkan karena selebihnya terdapat di kedalaman yang sangat dalam dan sudah tertanam di relung hati,
Selesai ditulis pukul 23.48 WIB.
Wassalam..
Alhamdulillah.......
Fia Fegriana
 Kebidanan Unpad

Sudah tiga kali kegiatan diklat VOL-D untuk gelombang V dilakukan (dan saya hanya menghadiri dua diklat), saya melihat anggota VOL-D dari gelombang sebelum saya sangat baik dan perhatian ke kami, para calon anggota gelombang V. Saya kagum kepada mereka yang, bahkan di tengah kesibukan mereka, sempat mengurus kegiatan diklat untuk kami, bahkan sampat mengorbankan waktu libur mereka yang berharga di tengah-tengah kesibukan masing-masing.
     Namun, entah kenapa, meskipun banyak yang bilang bahwa VOL-D adalah keluarga, saya masih belum merasakan apa itu ‘kekeluargaan’ di dalam VOL-D, terutama di gelombang V sendiri. Apa mungkin karena intensitas kami, para gelombang V, untuk berkumpul kurang, atau faktor lain? Saya tidak tahu dengan pasti, tapi itu adalah pendapat saya mengenai gelombang V sendiri.
     Saat masih SMA, saya mengikuti sebuah ekstrakurikuler yang, dalam pandangan saya saat masih mengikuti kaderisasi, memiliki banyak alumni yang perhatian, bahkan alumni yang belasan tahun di atas saya. Ekskul ini memang terkenal akan rasa kekeluargaan yang erat baik antara alumni, pengurus, dan anggotanya. Dari sanalah, saya merasa memiliki ‘keluarga’ di luar keluarga saya yang sebenarnya.
     Pemikiran itu terbawa juga saat saya memutuskan untuk mengikuti VOL-D. Mungkin, karena waktu kami hingga sekarang masih sedikit, membuat kami belum terlalu merasa seperti keluarga antara satu dengan yang lain. Akan tetapi, anggota VOL-D angkatan sebelumnya begitu perhatian kepada kami dengan memfasilitasi kebersamaan kami, bukan hanya di antara calon anggota gelombang V saja, tapi juga dengan anggota dari angkatan lain.
     Mungkin sekarang masih terasa sedikit rasa ‘orang lain’ di antara anggota VOL-D. Tapi, saya yakin, dengan banyaknya kegiatan yang melibatkan calon anggota gelombang V, akan membuat kami semakin erat hubungannya, sehingga rasa ‘orang lain’ itu akan berubah menjadi rasa ‘keluarga’.