15 April 2012

Oleh: Yolanda D. (Calon Gelombang 5 VOL-D)

Bismillahirrahmanirrahim

Manoko, 7-8 Aprill 2011

Kegiatan kali ini merupakan bagian dari RCDC (Research Community Development Center) yang merupakan proyek besar MITI (Masyarakat Ilmuwan dan teknolog Indonesia) yang bergerak di bidang ekonomi, kesehatan, teknologi dan lingkungan . Vol-D dipercayakan untuk menjadi penggerak di bidang kesehatan.

Perjalanan dimulai dari Salman ITB sekitar 2 jam, melintasi jalan cukup padat karena long weekend dan melalui tanjakan & turunan berbatu untuk sampai ke tempat acara. Hari sudah menjelang malam dan cukup dingin saat kami tiba. Dinginnya malam itu tetap disambut dengan hangatnya senyum teteh-teteh dari RCDC yang sudah berada di sana dan kemudian menunjukkan kami tempat sholat, makan malam dan meletakkan barang-barang. Belum lagi saat hendak menjalankan sholat Isya,  di Masjid, kami bertemu seorang anak laki-laki bernama Salman yang dengan ramahnya menyapa dan berkenalan dengan kami yang baru datang. Salman anak yang pintar dan periang.

Setelah meletakkan barang, makan malam dan merapihkan beberapa obat-obatan, kami menyempatkan diri untuk menyaksikan pertunjukan rakyat yang merupakan bagian dari acara MITI. Senang melihat banyak anak-anak yang dengan asiknya ikut bernyanyi bersama dan tersenyum lepas di atas panggung. Setelah itu kami briefing untuk teknis acara keesokan harinya. Karena saya mendapat tugas di Balai Pengobatan tepatnya di bagian farmasi, sebelum tidur, saya dan beberapa teman-teman dengan bantuan beberapa teteh  kembali mengulas tentang beberapa obat-obatan yang banyak digunakan, golongan obat beserta fungsinya. Meskipun Pharmacology sudah dipelajari di FBS IV, ternyata masih banyak yang saya tidak ketahui. Alhamdulillah, banyak tambahan pelajaran.  Saat sadar malam sudah cukup larut kami semua tidur dengan harapan acara besok berjalan dengan lancar.

Semangat Pagi !!

Keesokan harinya diawali dengan briefing bersama teman RCDC, sarapan pagi bersama dan kemudian pengkondisian untuk acara di hari itu. Semangat saya pagi itu bertambah melihat semangat ibu-ibu yang sedang senam bersama dan anak-anak yang dengan cerianya mengikuti lomba balap karung.

Kegiatan di hari itu dibuka dengan penyuluhan mengenai PHBS dan hipertensi. Segera setelah balai pengobatan dibuka, banyak warga yang mengantri menunggu giliran untuk berobat. Tempat balai pengobatan sederhana. Empat Pemeriksa (Koass) beserta masing-masing satu Asop (Asisten Operator) nya dan juga untuk tempat obat –obatan di dalam satu rumah.

Karena saya bertugas di farmasi, maka saya berkutat dengan kertas-kertas berisi resep yang diberikan oleh pasien (warga) dan dengan obat yang tertera di dalamnya tentunya. Di sela-sela menunggu kertas berisi resep, kadang saya mencuri-curi mendengarkan bagaimana anamnesis dan pemeriksaan oleh Koas dan Asop berlangsung. Satu hal yang bisa saya tangkap : Fixed belajar bahasa sunda itu penting dan dibutuhkan . Saat di tawarkan untuk rolling menjadi Asop saya belum berani dan lebih memilih untuk menjadi konsultan yang memberikan obat langsung ke pasien dan mencoba melakukan pemeriksaan gula darah. Lain kali insyaAllah saya akan memberanikan diri.

Selagi balai pengobatan berlangsung, di lokasi yang tidak berjauhan juga sedang diadakan sikat gigi bersama dan pemeriksaan golongan darah untuk anak-anak. Di awal terdengar suara ceria anak-anak menyanyikan lagu-lagu sebelum menyikat gigi bersama. Beberapa saat setelahnya kemudian beberapa tangis terdengar saat pemeriksaan golongan darah.

Acara selesai sekitar bada dzuhur yang kemudian ditutup dengan kembali kumpul bersama teman dari RCDC di masjid, makan siang, dan berfoto bersama. Setelah itu kami kembali pulang.

Banyak hal yang bisa diambil dari perjalanan ke Manoko ini. Mungkin beberapa terlihat kecil namun bagi saya hal tersebut berharga. Mulai dari keramahan akang-teteh, Salman dan anak-anak lainnya ibu pemilik rumah dan banyak warga yang mengikuti acara yang mengajarkan bagaimana untuk tetap tersenyum dan bersyukur dengan apa yang dimiliki; kesederhanaan yang ada ; rasa untuk saling membantu, belajar, bekerja sama meskipun belum lama, atau bahkan baru mengenal satu sama lain; semangat diri untuk berkontribusi pada masyarakat yang bertambah dengan melihat banyak teman yang juga memiliki semangat yang sama; hingga perasaan senang yang didapat setelah melihat senyum bahagia orang lain yang bisa di bantu. Dari hal-hal tersebut  sampai ke hal-hal yang sifatnya pengetahuan seperti Captropil masuk ke dalam obat golongan apa, dengan gejala demikian diagnosis demikian, cara memeriksa gula darah dan lain lain. “Diantosan nya bu, ngkeh di saweuran” dan “Aya nu bade di taroskeun” juga baru saya dapatkan di Balai Pengobatan kemarin.

Masih banyak lagi hal yang saya dapatkan dari kegiatan kemarin. Saat briefing malam sebelum acara, Kang Dani berpesan “Sebelum turun kalian mungkin belum punya apa-apa, tetapi setelahnya kalian harus mendapatkan sesuatu”, dan Alhamdulillah saya mendapatkannya. Setelah mengikuti 2 kegiatan relawan Vol-D, tidak heran membaca tulisan anggota gelombang sebelumnya yang akhirnya jatuh hati pada Vol-D.

“Barang siapa yang menyayangi yang di bumi, ia akan disayangi oleh yang di langit” - Rasulullah SAW

Terimakasih atas ‘sesuatu’ nya, Manoko . Saya akan berusaha untuk bisa memperoleh ‘sesuatu’ lainnya di luar sana atau di lain kesempatan InsyaAllah.

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

Oleh: Astika Anindiya P.  (Calon Gelombang 5 VOL-D)

Lembang, 7-8 April 2012

Bismillahirrahmanirrahim..

Satu lagi, kepingan kisah yang saya temukan di perjalanan hidup saya. Kisah yang memberi warna dan rasa baru. Kisah ini saya dapat dari keluarga baru saya, Volunteer Doctors ^^, Awalnya saya bukan seorang yang dekat dengan hal-hal yang berhubungan dengan kerelawanan, tapi ketertarikan untuk turun ke masyarakat itu muncul tanpa diminta, dan Volunteer Doctors menjadi sarana yang memberi banyak kesempatan untuk merasakan manisnya berbagi.

Ini kali kedua saya mengikuti kegiatan Vold. Setelah balai pengobatan di rumah belajar Ciroyom, kesempatan kali ini yaitu kegiatan sosial di Desa Manoko yang lahir dari gagasan dan kerja sama mahasiswa ITB, UPI, Unpad, dan MITI (Masyarakat Ilmuwan Teknologi Indonesia). Ternyata masih cukup banyak pemuda yang memiliki ketergerakan hati untuk melakukan hal konkret sebagai bukti kepedulian terhadap sesama. Alhamdulillaaah J

Kegiatan ini dilaksanakan saat long weekend tanggal 7-8 April 2012. Sebenarnya probabilitas tingkat kemageran seseorang cenderung meningkat dalam masa-masa seperti ini, terutama untuk orang-orang yang terkungkung dalam rutinitas seputar jadwal akademik di kampus dan tinggal di daerah yang minim hiburan. Tapi ternyata antusiasme ikut serta dalam kegiatan ini berhasil menaklukan kemageran yang semakin mengkronis di hari-hari terakhir long weekend. Dengan berbekal niat dan sebuah tas punggung padat-berisi, saya berkumpul di Mesjid Salman ITB pada Sabtu sore untuk berangkat bersama-sama ke Desa Manoko. Ternyata saya ditempatkan di bagian farmasi (obat) pada balai pengobatan esok hari. Ini juga merupakan kali kedua saya ada di bagian obat setelah kesempatan pertama saat kegiatan Jatinangor Peduli memperingati Hari Gizi Nasional. Mengingat pengalaman saat HGN, saya antusias untuk ada di bagian obat lagi. Berusaha keras membaca resep yang tulisannya kadang sulit dipahami dan bergelut dengan berpuluh-puluh jenis obat untuk mecari satu jenis obat yang bahkan belum pernah saya lihat sebelumnya adalah pengalaman sangat menarik di pengalaman BP pertama saya.

Setelah menunggu beberapa lama sampai semua berkumpul, kami pergi ke tempat tujuan dengan angkot carteran. Perjalanan sampai Jalan Raya Lembang bisa dibilang masih aman, lain cerita dengan perjalanan menuju Desa Manoko yang penuh guncangan di dalam angkot. Sesampainya di sana, kami disambut dengan hangat oleh para pantia MITI. Karena malam itu Vold belum ada agenda apa pun, kami menghabiskan malam dengan mempersiapkan kebutuhan untuk balai pengobatan esok hari dan menonton Kang Amey manggung untuk menghibur warga Desa Manoko :D

Sedikit deskripsi tentang Desa Manoko, di desa ini banyak sekali warga yang beternak sapi. Bukan sapi potong, tapi sapi perah berwarna hitam-putih. Banyak juga warga yang berkebun, mulai dari sayuran sampai bunga-bungaan. Tapi sayang sekali, untuk kandang sapi di desa ini banyak sekali yang posisinya sangat dekat dengan tempat tinggal warga. Akibatnya banyak lalat yang hilir-mudik masuk dan keluar rumah dan aroma dari kotoran sapi pun bisa sangat dirasakan dari dalam rumah. Selain itu, karena berada di daerah yang cukup tinggi, udara di Desa Manoko lebih sejuk dibandingkan dengan Bandung, apalagi air di sini seperti air kulkas. Kondisi ini pun mendukung niat kami untuk tidak mandi pada pagi harinya :D

Malam itu, kami tidur di rumah warga, makan pun bersama-sama di rumah warga dengan jamuan yang luar biasa. Pokoknya sambutan para warga kepada kami terasa hangat. Malam itu juga, Vold gelombang V mendapat upgrading tentang obat dari Kang Dani. Ternyata pengetahuan saya tentang hal tersebut masih sangat belum mencukupi, FBS 4 pun masih lupa-lupa-ingat. Akhirnya sebelum tidur, kami bertekad untuk belajar obat, lumayan walaupun hanya mereview slide-slide FBS 4. Selain itu juga, Teh Anis berbaik hati untuk mengajari kami tentang obat-obat yang biasanya banyak dibutuhkan warga. Karena malam semakin larut, mata semakin berat, terlebih kita harus berkumpul jam 6 pagi untuk briefing, akhirnya kami menyudahi acara belajar obat pukul 23.30. Dan malam itu, saya tidur dengan posisi kelembamam sempurna, mempertahankan posisi yang sama dari awal tidur hingga bangun :D

Esok paginya kami briefing bersama mahasiswa MITI di mesjid, lalu sarapan bersama, dan bersiap-siap untuk balai pengobatan. Ternyata balai pengobatan dilaksanakan di rumah warga, obat-obatan dan para operator pun di dalam rumah warga. Untuk BP kali ini setidaknya saya tidak se-blank saat BP pertama, obat-obatan yang diresepkan kepada pasien pun menjadi lebih familiar. Di bagian obat, saya juga tidak hanya belajar untuk tahu berbagai nama obat, tapi juga belajar untuk mengetahui indikasi dari obat-obat yang ada. Selain itu juga, kami harus bisa menjelaskan tentang drugs administration sesuai dengan yang diajarkan di skill’s lab semester pertama, terlebih jika mendapat pasien yang pintar dan kritis.

Karena operator dan stand obat berada di ruangan yang sama, sambil menyiapkan obat saya bisa sekalian mendengar operator dan asop yang melakukan anamnesis kepada pasien. Daann… Mayoritas warga berbahasa sunda. Tiba-tiba saya teringat kalau saya belum pernah sekali pun hadir di les bahasa sunda yang difasilitasi oleh manajemen Bale karena yang saya rasakan, saya sudah belajar bahasa sunda dari SD sampai SMA tapi tidak ada progres yang signifikan dalam kemampuan berbicara saya. Kekurangannya adalah praktik, karena tahu teori saja tidak cukup tanpa praktik langsung.

Pada pengalaman BP kali ini juga, saya mendapat mengalaman baru untuk belajar mengecek gula darah. Pengalaman ini benar-benar learning by doing karena sebelumnya saya belum pernah belajar mengecek gula darah dan tiba-tiba diberi kesempatan untuk mencoba melakukan. Learning by doing memang metode belajar yang baik, karena dengan praktik langsung akan lebih terbayang apa yang harus dilakukan dan bisa belajar dari kekurangan-kekurangan yang dilakukan, berbeda dibandingkan dengan hanya berteori.

Balai pengobatan selesai sekitar pukul 13.00 dengan jumlah pasien sekitar 91 orang. Setelah berbenah, kami solat, makan, foto bersama, dan pulang.

Hari ini saya mendapat banyak pengalaman dan ilmu baru, terlebih keluarga baru dari teman-teman dan akang/teteh Vold yang sangat hangat dan mau membimbing kami, Vold gelombang V. Ini bukti kekeluargaan dan ketidak-senioritasan di Vold yang beberapa minggu lalu saya baca dari essay teman-teman Vold gelombang IV, dan ternyata sekarang saya rasakan sendiri.

Mudah-mudahan kebahagiaan saya “turun” ke masyarakat kali ini bukan hanya euforia sementara. Mudah-mudahan semuanya dilakukan dengan hati dan niat yang lurus. Karena tidak akan pernah ada kata bosan untuk hal apa pun yang dilakukan dengan hati.

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

Oleh: Dhiny Lidinillah (Calon Gelombang 5 VOL-D)

Hari Minggu tanggal 8 April Volunteer Doctors mengadakan balai pengobatan gratis, cek gula darah, pengecekan gigi dan pemeriksaan golongan darah di Kampung Manoko bekerja sama dengan RCDC MITI. Tempatnya luar biasa sekali sulit dijangkau –lebay-, walhasil saya dan teman-teman Vol D berasa naik Halilintarnya Dufan –lebay abis-. Sebelumnya, karena saya dan teman-teman Vol D gelombang V terhitung kategori anak ingusan, jadi kami diajari terlebih dahulu tentang obat-obatan, cara pengecekan golongan darah dan cek gula darah. Seru sekali rasanya, seperti bimbel kuliah anak FK –kalo ada beneran-.

Nah, jadi teknisnya saya dan teman-teman lainnya dipecah jadi grup-grup kecil untuk ditugaskan di masing-masing pos tadi. Kebetulan sekali, saya dapat bagian jadi asistennya koas yang nantinya bertanggung jawab untuk menangani pasien. Nah disitulah tantangannya. Saya disuruh menanyai pasien tentang keluhan yang mereka rasakan sekaligus menuliskannya di rekam medis juga menuliskan resepnya. Saya langsung teringat dengan kejadian ujian OSCE anamnesis pasien dimana saya saat itu baru dinyatakan lulus setelah mengikuti remedial –curcol-. Yah, walhasil mulanya saya kewalahan dan bingung mau mulai darimana. Ya sudah saya putuskan untuk senyum manis ala saya saat pasien datang dan minta pasien untuk diukur tensi terlebih dahulu. Cara saya cukup jitu karena dengan begitu jadi akang koasnya yang nanya keluhan pasien selagi saya mengukur tensinya. Yah, saya jadi punya kesempatan memperhatikan bagaimana akang koas menanyakan keluhan pasien. Jadi selanjutnya saya tiru deh hehe. Tapi derita saya belum berakhir sampai di situ, karena saya disuruh meresepkan obat. Meskipun bukan saya yang memutuskan obat apa yang diberikan untuk pasien, tapi tetep aja saya merasa gugup. Ya bukan apa-apa, tapi akang koasnya mendiktekan obat dengan cepat, jadinya saya kewalahan dan malah gak nulis apa-apa dikolom resep. Jadilah saya harus berulang kali nanya balik. Saya jadi dapet pelajaran penting di sini. Satu, jangan bengong. Dua, harus konsentrasi. Tiga, tetap fokus. Sama ajalah yaaaa. Intinya, saya harus kerja cepat dan efisien. Jangan bengong aja. Nanti pasiennya harus nunggu lama jadinya.

Berbagai macam pasien dengan berbagai macam keluhan datang saat itu. Tapi yang paling banyak itu pasien yang mengeluhkan nyeri sendi dan pegal pinggang. Saya baru tau –akhirnya- kalo itu belum tentu rheumatik seperti yang saya kenal selama ini. Saya juga jadi tau obat-obatan buat ibu-ibu dan bapak-bapak yang mengeluhkan nyeri sendi. Di sini saya memperoleh pelajaran bahwa tugas dokter itu bukan hanya memberikan obat tetapi juga memberikan edukasi tentang penyakit yang diderita pasien. Sehingga pasien menjadi tahu cara mengurangi rasa sakit yang dideritanya atau mengurangi kemungkinan rasa sakit itu timbul. Yup, I got the point! Dokter tuh gak cuma ngasih obat biar pasien sembuh, tapi juga buat pasien ngerti biar gak sakit lagi. Oh ya,satu lagi yang penting, dokter itu harus bisa menumbuhkan rasa percaya diri pasien untuk sembuh dari penyakitnya. Dan yang palimg penting adalah, lakukan semuanya dengan hati yang ikhlas :D.

Huaaaaa, entah kenapa meskipun rasanya capek banget waktu pulang dari Lembang, dan dengan beban LI yang bejibun, saya masih tetep merasa ketagihan mau ikut Balai Pengobatan lagi. Mau lagi, mau lagi, mau lagiiiiiii :OOOOO

                                                                                                        

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

Oleh: Nabilla Syafriani (Calon Gelombang 5 VOL-D)

“Perjuangan memang terasa pahit,
Pengorbanan mungkin memberi luka,
Namun hidup memiliki arti
Karena semua rasa sakit itu akan terbayar
jika niat yg lurus menjadi suatu landasan kehidupan”

Assalamualaikum wr.wr.
Jumat sore dimana hujan lebat mengguyur tempat yang bisa dibilang pelosok ,namun menjadi tempat penerus sejarah suatu peradaban
JATINANGOR pemukiman sementara kami tercinta
mau tidak mau ia telah menjadi bagian hidup kami,MAHASISWA UNVERSITAS PADJAJARAN.
Hari ini adalah hari yang awalnya saya tunggu-tunggu,karena volD berniat mengajak kami berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang mereka adakan.
Tapi entah mengapa tiba-tiba saya merasa ragu untuk ikut acara tersebut,tidak terpungkiri mungkin salah satu alasannya adalah karena saya belum belajar dan soca semakin dekat. Semua anak fk unpad pasti tak asing lagi dengan 1 kata yg begitu sensitive dan memiliki banyak makna tersebut.
Akhirnya dengan hati yang masih ragu saya mencoba meluruskan niat dan janji yang telah saya buat sendiri “ oke bil,janji tetap harus dipenuhi,dan disana masih bisa belajar ko curi-curi waktu aja J” dalam hati saya berfiir.
Akhirnya saya dan beberapoa anak yang lain pun berangkat ke A6 untuk diberi pengarahan.
Sore itu saya bertemu teman-teman dari fkg dan poltekes,dan senja pun kini terasa menjadi saga.

HARI – H
Bisa dibilang VOL-D adalah satu alasaan yang membuat saya bertahan di FK.
Lelah yang dirasa adalah obat futur
bahagia yang tercipta adalah hadiah tak terduga
dan semua hal yang didapat tak lain adalah nikmat
disana saya menjadi assistant operator-nya kang amey.
Dan pasien petama adalah seorang anak laki-laki yang di-suspect terkena hepatitis A. ketika melihat mata anak itu tiba-tiba saya langsung teringat Slide FBS tentang icteric :D.
Saya rasa saya akan menyesal jika memutuskan untuk tidak jadi ikut.karena selain ilmu,disini terdapat keluarga yang hangat.
hari itu adalah hari yang tak akan terlupakan, mungkin bagi orang lain ini cerita yang biasa,tak menarik,bahkan memalukan.
Namun bagi saya disana saya temukan rajutan kebahagiaan, yang hingga akhirnya terjalinlah Syurga berkat keridhaanNya J


Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

Oleh: Anonim (Calon Gelombang 5 VOL-D)

Pada tanggal 7-8 April 2012, saya sebagai calon anggota Vounteer Doctors *amiinn* akan mengikuti kegiatan Balai Pengobatan di Lembang tepatnya di desa Manoko. Balai Pengobatan ini termasuk acara besar karena bekerja sama dengan MITI. Oke, kita mulai ceritanya J

H-2 sebelum acara, kita upgrading dulu bareng PJ acara, Kang Dani dan beberapa mahasiswa FKG. Disana kita belajar cara ambil golongan darah, dan periksa gula darah. Selain itu, pemilihan job desk buat nanti pada hari H. Saya dan Dila menawarkan diri untuk pemberi penyuluh tentang PHBS kepada kader-kader di desa tersebut. Lanjut hari H pada tanggal 7 April, saya dan teman-teman sudah berkumpul di Mesjid Salman ITB dan masih harus menunggu akang teteh Vol-D yang lain. Setelah mereka berkumpul dan mobil sudah siap, kita bersiap untuk berangkat. Yang laki-laki saling membantu memasukan barang ke mobil, yang perempuan berkemas barang masing-masing. Sesuai pepatah tak kenal maka tak sayang, kita langsung kenalan satu sama lain. Luar biasa chemistry yang saya rasakan, saya merasa nyaman dan diterima di sini. Sama sekali tidak terasa adanya senioritas.

Acara Sabtu malem (7 April) itu acara bebasnya Vol-D. Kita diberi kebebasan buat belajar obat, buat santai-santai, ngobrol, bbm’an, ada juga yang memakai waktu luang itu untuk belajar bahan penyuluhan esok harinya. Sekitar jam 10 malam, kita menonton panggung rakyat. Salah satu anggota Vol-D dengan penampilannya yang oke dan pede banget, menyanyi meramaikan suasana di atas panggung bersama rekan-rekan lain dari ITB. Setelah itu, kita bersiap untuk istirahat. Kita tidur di salah satu rumah warga. Sekitar 10 orang perempuan tidur di rumah tersebut termasuk saya. Sebelumnya, saya menyempatkan diri dulu untuk belajar tentang menulis resep dari slide dosen pada pembahasan Fundamental Basic Science (FBS) IV. Untung sekali teman saya Astika masih menyimpan slide tersebut di Tab nya. Dia bagaikan malaikat di tengah kebingungan kita.

Akhirnya hari H datang juga. Minggu, 8 April 2012 pagi-pagi pukul 6 kita diharuskan sudah siap dan sudah harus ikut briefing di mesjid dekat situ. Selesai briefing kita sarapan dan lanjut mereview tentang cara menulis resep. Dua hari itu (7,8 April) gizi saya benar-benar tercukupi dengan disediakan konsumsi gratis hehe. Acara balai pengobatan pun dimulai. Setelah teman lain mempersiapkan obat-obatan, saya dan 3 teman lain mempersiapkan bahan untuk di presentasikan di hadapan para kader. Sungguh ini benar-benar pengalaman pertama saya. Sebelumnya saya tidak pernah memberi penyuluhan. Saking nervousnya, kosa kata yang saya keluarkan saat memberi penjelasan kadang ada yang meleset. Tapi alhamdulillah semua berjalan lancar. Job saya di BP ini adalah sebagai asisten operator (asop). Saya menjadi pendamping koas. Pasangan koas saya yaitu Teh Muthia. Saya membantu anamnesis, diagnosis, dan menulis resep untuk pasien dibantu dengan bimbingannya. Begitu banyak pasien yang ada sampai kita (saya pribadi dan Teh Muthia) kewalahan. Awalnya saya masih bingung obat apa yang akan di berikan, tapi lama kelamaan menjadi terbiasa. Berbagai macam penyakit yang diderita warga. Umumnya yaitu hipertensi, dyspepsia, syndrom skaries, dan sakit di akibatkan kurangnya asupan vitamin B complex.

Sungguh saya sangat beruntung bisa mengikuti kegiatan ini. Saya merasa diterima. Begitu banyak pelajaran yang bisa saya ambil terutama untuk kedepannya. Para senior dan rekan-rekan lain sangat welcome dan benar-benar tidak ada unsur senioritas. Semua saling merangkul dan saling membantu. Maju dan jaya terus tim Vol-D !

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

Oleh: Anonim (Calon Gelombang 5 VOL-D)

          It was one of the best moments in my life. Joining the Volenteer Doctor’s event which is called Balai Pengobatan on 7th and 8th of April at Lembang was a totally new experience for me. I will always keep those memories in my mind. I am very grateful and looking forward for the upcoming event that will be organized by them.

         The journey starts on 7th April 1.30pm, Najmir, Yolanda and me take a shuttle from Jatingor to Salman Mosque ITB in Bandung. We were told to meet other members of Vol-D there, then we were briefed by our leader, Kang Danfer about our deskjobs before depart together to Lembang. That night  was the opening ceremony of the big event organized by MITI. Vol-D was given the task to handle the Balai Pengobatan the next day. We  met the MITI members, eat together and know each other and then we prepared our things and equipments which will be needed for Balai Pengobatan next day.

       8th April, it was the main event for Vol-D members, which was the Balai Pengobatan. We were devided into several stations which will do different tasks. There were the Blood Test station, Blood Sugar Test station, Dentistry station, Counseling and Pharmacy station. There was also a small group from us which will give a short talk about Healthy Lifestyle and Hypertension. Yolanda, Astika and  I were in charge of the pharmacy station. We have to be able to read what was been prescribed for the patient and prepare the medicine for them. We were guided by  two of our Pharmacy seniors that day.

       I gained a lot of things during this event. Firstly, it gives me the actual view of what are the activities that are done by Vol-D. One of their activities is to help the needy by giving free consultion and medicine for them. Most importantly was giving education to change their lifestyle into more healthy environment. Then, I also got a bit glimpse of how the environment and culture of people who live outside the city. The culture and environment of a certain population will always affect their lifestyle. This will help to discover what is the problems that occurred there.  Other than that, this event teaches me how communication is very important expecially for a doctor to get information from their patient and to diagnose the disease they have.

      In conclusion, this event means a lot to me. It has widened and opened my view of how is a job of a doctor will be. I also realised that with the knowledge that we have especially in medical aspects, we should help those people who are in need and help to change their life to a better and healthy environment. Tokens of appreciation to Vol-D for giving me the permission to join their activities. Eventhough there are still many things  I need to learn, I am looking forward to join the next event. 

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

Oleh:  Mohd Najmir bin Mohd Maliki (Calon Gelombang 5 VOL-D)

Well, last week, on the 7th of April, me and a few of my friends went to Lembang for a Free Medical Station programme. It was a very exciting for me, personally for it was my very first Balai Pengobatan. So, Dhiny Lidnillah, one of my friends told me that she would go to Bandung first so she asked me to handle those who will be going to Bandung from Jatinangor on that particular Saturday. So it was just me, Shahir and Yolanda, we took the Arnes, then an angkot from somewhere there to Masjid Salman ITB where we all promised to meet. After all of us came, there was a briefing and we started to pickup all our bags and went straight to the village.

It was quite late at night when we arrived, the athan for Isyak prayers just sounded so we all prayed Jamak Takhir. After that we went and put our bags, the boys in one house while the girls in another, we were called to enjoy a very delicious dinner by one of the locals. There was quite an activity that night, Amey, one of the Koas seniors sang ‘Sebiru Hari Ini’ by Edcoustic. We slept deeply that night, for it was a big day for the next.

So, when the day came, my assigned task was at the blood grouping sector. At first I was quite nervous because I am not really good in my Sundanese language, most of my friends back in class taught me was lines such as ‘Abdi te ngarotos’ or ‘Abdi te terang’. The first kid that came was a small boy, he totally cooperated without any signs of pain, so I was quite relaxed at then. Until the third kid that was because he was screaming and crying before I even put on a new lancet into the auto-click, so I was a little bit startled but held my cool.

Hours passed, I changed post from the one holding the auto-click to the registration table, even to the reagent-reading sector. It was tiring but when the sudden heavy rain came, people that came became more and more little. So me, Tsabit and Dina(Minyot) went to the pharmacy sector. Over there we read and interprate prescriptions. Then gave the medicines to the patients with explainations. This and that happened then it was time to leave.

An angkot came to pick us up. The 3 boys sat in front while all the girls sat at the back, most of us slept throughout the journey back to Masjid Salman, when arrived, we called for Arnes Shuttle to pick all the 10 of us from there, while waiting, we prayed ‘Asr prayers, also went to walk around, Akang DanFer waited for us to leave for Jatinangor before he went back, we read the Dua for Sleeping together, then, we slept, and woke up already in front of the gerbang.

Alhamdulillah, it was an enjoyable, educational and satisfying journey J

P/S: aku bukan nga bisa tulis dalem bahasa indonesia apa malaysia, cuman mau temen2 yg lebih enak baca dalem bahasa inggeris bisa mengerti kok :P

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

 Oleh: Dila Larasati (Calon Gelombang 5 VOL-D)

Sejuknya udara Lembang menemani setiap kegiatan kami di Manoko, Lembang tanggal 7-8 April kemarin. Bersama dengan rekan-rekan MITI, Vol-D menjalankan suatu proyek besar untuk bergerak dalam bidang kesehatan yang kegiatannya berupa balai pengobatan. Kegiatan kemarin bukan hanya sekedar balai pengobatan bagi saya pribadi, tapi merupakan sebuah langkah awal dalam proses pengembangan diri.

Diawali pada hari kamis, 5 April kami datang ke student center FK Unpad untuk upgrading dan pembahasan mengenai balai pengobatan. Saat itu kesabaran sedikit diuji karena hari hujan dan waktunya agak molor dari yang sudah ditentukan. Tapi hal itu tidak menyurutkan semangat saya untuk mengikuti kegiatan yang akan dilakukan. Di sanalah kami berkenalan dan mulai mengakrabkan diri dengan anggota VOL-D yang lain.

Sabtu sore kami berkumpul di masjid Salman ITB dan berangkat menuju Lembang. Sebelum berangkat saya ingat betul pesan kang Dani yang intinya luruskan kembali niat untuk memberi dan membantu sesama. Saat itu juga saya bertekad untuk tidak main-main dan akan berusaha sebaik mungkin.

Berbekal flipchart dan persiapan secukupnya saya dan Rara menjalankan amanah untuk memberikan penyuluhan mengenai PHBS. Memberikan penyuluhan merupakan hal baru bagi kami. Tegang, takut, dan rasa tidak tenang mengikuti karena ini merupakan pertama kalinya bagi kami. Dan akhirnya bermodalkan niat untuk memberi, kami pun berhasil melewatinya.

Setelah penyuluhan, balai pengobatan dibuka. Banyak hal yang sebelumnya tidak diketahui dan banyak yang didapat dari sana. Saya bukan sedang menghadapi orang yang sedang berakting seperti di skills lab, di sana saya belajar menghadapi pasien sebenarnya. Dan saat itu pula saya sadar bahwa inilah yang akan selalu saya temui kedepannya.

Kegiatan kemarin telah membuka pemikiran dan menambah keinginan saya untuk menjadi lebih bermanfaat . Banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat menjadikan semangat saya untuk belajar dan untuk mencapai cita-cita semakin besar. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara anggota Vol-D juga membuat saya ingin menjadi bagian dari itu. Saya yakin kegiatan kemarin hanyalah awal, pasti akan lebih banyak lagi hal-hal baru yang akan saya hadapi nanti.

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

Oleh : Ibnu Tsabit (Calon Gelombang 5 VOL-D)

Sabtu, 7 April 2012.

Pagi itu saya terbangun jam 9.00 di rumah guru les SNMPTN saya dulu di bandung, karena memang hari sebelumnya diadakan reuni kecil-kecilan disana, dan malamnya pun saya dan teman saya menginap disana. Hari ini juga team Vol-D sepakat untuk berkumpul di Masjid Salman ITB pada pukul 15.00 untuk bersama-sama berangkat menuju Lembang melaksanakan Balai Pengobatan pada hari Minggu esoknya.
Karena saya juga baru sebulan di bandung dulu, saya belum hapal betul rute angkot disini, dan setelah bertanya-tanya ke beberapa narasumber dengan jawaban yang berbeda-beda (ada yang 3 rute dan 2 jam perjalanan! Menurut saya berlebihan) akhirnya saya ambil rute terdekat dengan waktu tempuh setengah jam dari BSM. Saya berangkat menuju Salman pada pukul 13.30 karena saya lihat cuaca sangat mendung dan saya tidak mau terjebak hujan. Sesampainya disana, sudah ada beberapa teman saya, dan setelah beberapa lama menunggu, berangkatlah kita ke Lembang!

Selama diperjalanan, saya menikmati perjalanan dengan tidur, enak.  Bangun-bangun, ternyata sudah sampai di daerah lembang dengan kondisi hujan sehingga suhu sekitar menjadi lebih rendah, untungnya bawa jaket. Dan ketika masuk ke desa, jalannya benar-benar menukik baik turunan maupun tanjakannya ditambah kondisi jalan yang buruk menambah kesan terpencilnya desa itu (berlebihan). Sesampainya di desa tujuan, para kru menurunkan barang-barang bawaan dan obat-obatan yang akan digunakan esok hari ke rumah warga.

Malam itu juga ternyata sedang ada acara kesenian dari RCDC yang kebanyakan berdangdut ria bersama warga, tetapi karena hari sedang hujan, saya tidak terlalu banyak menonton acara tersebut. Dan setelah technical meeting bersama, tidurlah kami semua di tempat yang disediakan dirumah warga.

Minggu, 8 April 2012

Saya bangun jam setengah lima subuh sepertinya, dan langsung buru-buru ke masjid untuk sholat shubuh bersama, dan itu dingin sekali. Selesai sholat, saya sempat ragu untuk tidak mandi karena cuaca yang begitu dingin, tpi karena saya kemarin hanya mandi pagi, wajiblah bagi saya untuk mandi daripada tercium bau yang tidak sedap.

Tugas pertama saya pagi itu adalah : fotokopi dan mencari batere jam! Dengan motor kang amey dan bersama nabilah saya mendaki gunung lewati lembah pagi itu untuk sampai ke jalan raya. Dan Alhamdulillah tidak begitu sulit mencari batere jam dan tempat fotokopi, karena tidak jauh dari sana adalah kawasan pasar.

Nah setelah itu beres, saya dan nabilah beserta motor kang amey kembali ke lokasi BP. Saya disana bertugas di pengecekan golongan darah bersama dina, najmir, teh lestari dan teh restya. Setelah puas menjajal “nojos” dan  mencampur reagent, saya beranjak ke bilik pengobatan dan farmasi di tempat yang berbeda. Disana saya membantu mencari obat2 yang diperlukan, sambil sesekali menghapal diagnosis dan obat yang diberikan, serta membuat etiket penggunaan bagi sang pasien.

Saya pada akhir-akhir sesi BP juga sempat mencicipi bagaimana rasanya menjadi ASOP dan sekali menganamnesis langsung pasien asli, dan mencoba menerka-nerka resep apa yang cocok untuk pasien tersebut, tentu dengan paksaan kang danfer, walau begitu tetap saja diagnosis akhir selalu diluruskan oleh kang danfer, memang tahun pertama masi harus banyak sekali belajar. Tetapi di akhir sesi, saya merasa sangat puas diikutsertakan pada acara BP ini, ternyata banyak sekali yang bisa saya dapatkan di sini dan terjun langsung ke masyarakat menurut saya sangat efektif mendidik saya daripada hanya berkutat penuh dengan buku-buku yang tebal. Saya harap dengan ini, saya bisa lebih banyak ikut serta nantinya dan bisa lebih terlatih dan terdidik sehingga bisa berkontribusi pada masyarakat secara utuh. Amin.

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

Oleh : Dina Marlina (Calon Gelombang 5 VOL-D)

Hari Sabtu tanggal 7 April merupakan salah satu hari yang sangat berkesan di bulan ini. Gimana nggak, hari itu tuh kayak hari dimana Minyot ngerasa jadi orang yang super sibuk banget (ciye gaya). Bisa dibayangin, sabtu paginya minyot mesti bangun subuh buat siap-siap di make-up soalnya harus jdi pagar ayu buat wedding party-nya tante. Sementara siangnya, minyot harus pergi ke Lembang buat jadi volunteer Balai Pengobatannya Vol-d. Sebelumnya sempet bingung, mau pilih yang mana. Soalnya dua-duanya penting dan gak bisa ditinggalin. Yaaa, akhirnya ikut dua-duanya deeeh.

Sabtu pagi minyot udah bangun, siap-siap buat jadi pagar ayu. Minyot jadi pagar ayu terhitung mulai dari jam 6 pagi sampai jam 3 sore. Setelah puas-puasin seneng-seneng kumpul keluarga di wedding party-nya tante, naaah baru tuh minyot siap-siap berangkat ke Lembang. Kira-kira pukul 3, minyot pulang ke rumah, mandi, bersiin make-up (walopun gak bersih-bersih amat, masi item-item matanya), terus packing. Minyot dianter babeh sama mama. Setelah semuanya siap, berangkat deh, kira-kira dari rumah pukul 5 sore. Yaaa,estimasinya sih dating ke lembang kira-kira jam delapan. Tapi, ternyata sialnya di jalan malah super macet, itu udah super bikin bête terus hopeless jadi ikut ke Lembang apa nggak. Tapi ya masa kaga jadi, udah ditunggu-tunggu dari lama acarnya. Alhasil, karna macet,dateng ke Lembangnya jam 10 malem dengan keadaan sebelumnya hampir kesasar beberapa kali.

Sesampainya di tempat, kesan pertama yang dirasain minyot tuh, yaaa tuhan lagi dimana nih? Ini masih Indonesia kan? Kok  kaya lagi di negeri antah berantah yaaa?(maaf lebay). Soalnya, buat ngejangkau tempatnya aja, jalannya super bikin deg-degan, naik turun gak jelas. Mama sempet bilang, “Din, yakin mau nginep semalem di sini?”. Kayanya mama juga agak sedikit kaget sama tempatnya. Tapi, udah di tempat, mau gimana lagi. Emang miris sih pas pertama kali nyampe, dengan keadaan handphone mati, pas mau nge-charge kata ibu pemilik rumahnya bilang gak ada colokan, terus keadaan kamar mandinya yang bikin pilu. Bener-bener bikin, yaaa tuhan masih ada yaaa yang kaya gini di Bandung. Tapi, keadaan itu tuh gak bikin minyot pengen pulang, tapi malah pengen terus nyoba menikmati semalam itu buat bersyukur. Bersyukur atas apa yang tuhan kasih dan jadi berpikir kalau ternyata emang sangat banyak sekali orang yang nunggu uluran tangan kita J. Setelah siap-seiap tidur, kita kaya di kasi dongeng sebelum tidur gitu sama the Anis dkk, yak! Nama-nama obat dongengnya hehe. Malem itu tuh kaya kita di ingetin lagi sama teteh-tetehnya ini obat buat apa, itu obat buat apa, biar besok gak canggung. Belum juga apa-apa udah dapet ilmunya kan J.

Besoknya, minyot kebagian jaga di tes golongan darah. Itu ramenya super rame. Dari anak-anak sampe ibu-ibu semuanya mau di tes golongan darah. Pertamanya agak sedikit kewalahan siiih, tapi yaaa dinikmatin aja, lagian tim kita tuh kaya kompat banget, ada Tsabit, najmir, dan teteh-teteh dari Vol-D dan MITI nya juga baik banget mau ngajarin dan ngebimbing kita. Setelah selesai dari golongan darah, kita pindah ke Balai Pengobatan jadi bagian Farmasi, setelah itu jadi bagian tes gula darah. Pokoknya semua dicoba, semua didapat ilmunya, dan hari itu parah deh serunya, thank’s yaa Vol-D J.

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

Oleh:  Anonim (Calon Gelombang 5 VOL-D)

         Volunter  doctor  ke dago pojok dan cikapundung. Saya ke bagian balai pengobatan ke dago pojok dengan naik angkot menempuh perjalanan panjang sedikit terjal dan berbatu. Itu adalah BP (balai pengobatan) pertama saya bersama teman-teman yang lain, kita mengadakan penyuluhan tengtang hidup sehat, saya berkesempatan untuk mengukur tekanan darah, itu pengalaman seru, pertama kali saya melakukan kepada masyarakat. Ada pengalaman seru saat ada seorang pasien nenek yag menceritakan curahan hatinya (curhat) dengan bahasa sunda yang saya belum mengerti, dengan refleks saya bertanya kepada teman sesama bidan di sebelah.

         saat pertama datang ke sana awalnya antusias masyarakat belum tapi banyak, namus setelah beberapa saat masyarkat sekitar pun berbondong-bondong dating ke balai pengobatan wlaupun sbenarnya bisa lebih banyk warga datng, hanya saja waktu pelaksanaanya tidak tepat dengn masyarakat, karena beberapa masih ada yang sedanag berkebun. Banyak keluahan dari masyarakat tentang penyakit yang mereka derita, di sana kami pun di dampingi oleh dokter  sebagai pendamping dan pemeriksa.  Di sana ada seorang bapak yang lumpuh di kedua kakinya. Sayapun belajar untuk membaca resep di apotik yang terdapat dibalai pengobatan tersebut. kegiatan yang seru bersama volunter doctor melatih keterampilan kami Banyak hal yang sakau pelajari dibalai pengobatan tersebut .

          Hari semakin siang, usai sudah balai pengobatan di daerah tersebut  sebelum kami beranjak untuk pulang, kami mendapatkan oleh-oleh tomat segar dari salah satu seorang warga yang rumahnya kami gunakan untuk melaksanakan kegiatan balai pengobatan tersebut.  Dan Akhirnya saya bersama yang lain pun pulang kembali ke jatinangor,  sesampainya diasrama untuk lelah tertutupi dengan pengalaman yang seru.

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

Oleh : Anonim (Calon Gelombang 5 VOL-D)

Cikapundung, 24/3/2012. Balai pengobatan merupakan tempat pemeriksaan kesehatan di bawah pengawasan tenaga medis. Ada beberapa orang menganggap bahwa pemeriksaan kesehatan merupakan hal yang biasa saja dan kurang bermakna besar, namun apabila kita ketahui bahwa sebagian masyarakat yang lain, mereka begitu sulit untuk menjangkau akses pelayanan kesehatan.  Beberapa orang dengan mudah mendatangi pusat pelayanan kesehatan terdekat dikota tempat tinggalnya, dan sangat berbeda dengan mereka yang berada jauh dari terjangkaunya pelayanan kesehatan seperti puskesmas bahkan rumah sakit.

Oleh karenanya dengan diadakannya balai pengobatan gratis merupakan salah satu kegiatan kerjasama antara Volunteer Doctors (Vol-D) dan Kampus Peduli berupaya membantu masyarakat dengan mudah mendapatkan kesempatan untuk memeriksakan kesehatannya melalui akses yang dapat dijangkau. Vol-D merupakan komunitas terorganisir yang mewadahi mahasiswa dari fakultas-fakultas kesehatan di Unpad dan di luar Unpad untuk aktif dalam kegiatan sosial, kemanusiaan, dan kesehatan.

Sasaran dalam pelaksanaan balai pengobatan ini bukan hanya ibu-ibu dan bapak-bapak yang sudah tua saja, tetapi mencakup ibu hamil, ibu nifas, bayi dan balita, dan lansia serta masih banyak lagi yang datang baik dari daerah sekitar balai pengobatan maupun anak jalanan yang juga terangkul didalamnya.

Bersama Kampus Peduli, Vol-D ikut andil dalam penyelenggaraan balai pengobatan ini dimana sebagai tim medisnya. 

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

Oleh : Veronika Ratih M (Calon Gelombang 5 VOL-D)

Alasan utama saya ikut Balai Pengobatan di Babakan Ciparay ini sebenernya karena saya jadi PJ Balai Pengobatan Hari Gizi Nasional tgl 17 Maret nanti, dan saya belum pernah ikut BP, jadi biar ada bayangan BP itu seperti apa dan suasananya gimana, saya tertarik untuk ikut BP di Babakan Ciparay.
Pagi-pagi jam setengah tujuh saya dan ketiga teman saya, calon VOL-D gelombang 5 (amiiin), nunggu di pangdam, gak lama setelah itu the Dian nyuruh kami masuk ke angkotnya, terus agak lama nungguin yang lainnya siap-siap, setelah siap semua, kita berangkat ke lokasi dengan musik dangdut di dalem angkot yang bikin mabok -____-

Setelah keluar tol, kita sempet bingung mau ke mana, untung aja ada teh Dewi yang dari karang tarunanya jemput kita terus nganterin ke balai pengobatan. Ternyata balai pengobatannya itu acara dari karang taruna kompleks perumahan itu, dan ada donor darah juga. Sesampainya di sana, kami nyusun obat-obatan di meja, dijelasin dikit-dikit sama Teh Caca tentang car abaca resep. Sekitar pukul 9 kita mulai penyuluhan tentang flu burung dengan pemateri Erni dan Teh Dian. Warga belum terlalu ramai yang datang, tapi mereka cukup antusias dengan materi yang dibahas. Saat sesi pertanyaan juga para warga antusias untuk menjawab pertanyaan. Setelah acara penyuluhan selesai, kami memulai acara Balai Pengobatan. Aku dan Shereun berada di ruang pemeriksaan sedangkan Dina dan Dini berada di apotek. Di ruang pemeriksaan aku membantu teh Caca untuk memeriksa tekanan darah dan mengukur berat badan. Di sana pun pertama kalinya aku memeriksa warga dengan tekanan darah yang bervariasi, ada yang sangat tinggi, ada yang normal, ada pula yang rendah. Kemudian aku juga memperhatikan saat Teh Caca menganamnesis pasien, dan ada macam-macam penyakit yang diderita, tapi kebanyakan warga mengeluh hipertensi dan sakit kepala. Jujur saya tidak terlalu mengerti jika pasien berbahasa Sunda.

Lalu saya bergantian dengan teman saya, dan saya bertugas untuk membaca resep dan memberikan obat. Hal ini baru pertama kali saya lakukan. Awalnya cukup sulit untuk mencari obat-obatannya. Namun kelamaan saya agak terbiasa, dan obat favoritnya adalah Ranitide dan Antacid. Sekitar jam 1 siang acara selesai karena hanya sekitar 100 warga. Saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti balai pengobatan kemarin. Suatu pengalaman baru yang belum pernah saya lakukan, berinteraksi dengan warga, memberikan obat kepada mereka, serasa dokter beneran haha. Mudah-mudahan saya bisa mengikuti acara-acara VOL-D yang lainnya :D

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

oleh: Dina Marlina (Calon Gelombang 5 VOL-D)

Hari minggu tanggal 11 Maret 2012, saya bersama teman-teman saya, Veronika Ratih, Dhiny Lidinillah, dan Shereun Husna ikut acara balai pengobatan Vol-d yang bekerja sama dengan karang taruna di Ciparay. Kita berangkat ke Desa Ciparay dari Nangor menggunakan angkot hijau yang saya sendiri lupa itu angkot jurusan apa :D. kita janjian sama tetehnya jam 06.30 di pangkalan damri. Sesampainya di pangdam, tetehnya bilang kalau tetehnya sudah menunggu di angkot berwarna hijau. Langsung deh kita brangkat, ditengah perjalanan, kita berenti sebentar untuk menjemput dus obat buat apotek di balai nanti. Lama nunggu sih memang, sampe saya merasa perlu turun buat jajan dulu sebentar untuk membeli makanan . Nah, pas tetehnya udah ambil dus, kita melanjutkan perjalannan lagi, eh ditengah perjalanan ternyata kita berenti lagi untuk membeli nasi kuning :p.Semuanya kecuali saya dan Vero turun untuk membeli nasi kuning. Setelah selasai mebeli nasi kuning, bukannya langsung berangkat, kita malah harus nunggu sang puteri Indonesia dari Papua teh Anna. Agak lama sih lumayan sampe kita udah beberapa kali salah lambai-lambaikan tangan manggil orang lain. sampe akhirnya kak Anna datang trus naek angkot kita dan bilang kalau tetehnya telat bangun -____-.

Kira-kira satu jam diperjalanan, awalnya semuanya pada masih bangun, yaaa gimana nggak, mamang angkotnya ngidupin lagu dangdut sepanjang perjalanan. Sampe-sampe Shereun sempet joget-joget menikmati lagunya.haha..tapi makin sini kayanya orang-orang sudah agak capek, jadi semuanya saya lihat sudah tepar pada tidur. Cuma saya dan Dhinny kalau tidak salah yang masih terbangun.

Sesampainya di Desa Ciparay, kesan pertama kali yang saya dapat adalah bingung :p. s Sebelumnya saya kira kita akan pergi ke sebuah desa terpencil, desa pinggiran atau gimna gitu, tapi ternyata tempatnya malah disebuah komplek gitu, jauh dari suasana kumuhnya desa. Oiya, lupa nih cerita-cerita soal teh Dewi, oranya yang jadi penunjuk jalan buat kita dari karang taruna. Kita kayak terpesona gitu loooh soalnya beliau memakai motor gede gitu, haha. Trus ketambah-tambah, pas aku sma teteh-teteh bertiga lagi pada ngangkut dus gede gotong royong, tiba-tiba teh Dewi datang dan membawa kardus yang berat itu sendirian -_- udah kaya wonder woman aja :D.

Seudah beres-beres, balai pengobatannya dimulai niih, kebetulan saya kebagian jaga di apotek dulu, Alhamdulillah banyak banget pengalaman yang didapet, yang biasanya nama-nama obat cuma tau tulisannya aja dan dihafal, sekarang ketemu langsung dan langsung ngasihin k pasien,itu pelajaran banget. Makasih yaa vol-d, nagih banget ikut balai pengobatan sama vol-d J

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments

oleh: Anonim (Calon Gelombang 5 VOL-D)

Hari ini untuk pertama kalinya saya ikut Balai Pengobatan yang diadakan oleh Volunteer Doctor.  Volunteer Doctor merupakan organisasi non-profit yang bergerak di bidang sosial dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dengan berdasar paradigma sehat. Balai pengobatan diadakan di desa babakan ciparay. Awalnya saya kira saya akan mendatangi sebuah desa, tapi rupanya yang saya datangi adalah sebuah komplek perumahan yang cukup mewah. Rupanya, Balai Pengobatan tersebut diminta diadakan oleh Karang Taruna di daerah tersebut dengan sasaran masyarakat Babakan Ciparay yang kurang mampu ataupun yang ingin memeriksakan diri saat itu. Terdapat tiga acara utama di balai pengobatan, antara lain penyuluhan, pengobatan gratis dan home visit. Penyuluhan diadakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi pada masyarakat terhadap suatu penyakit, meliputi penyebab penyakit, gejala penyakit, tindakan preventif dan pengobatannya. Penyuluhan memiliki poin yang cukup penting, karena dengan penyuluhan, masyarakat  dapat mengetahui penyebab suatu penyakit, gejalanya dan pencegahannya. Dengan demikian, angka kejadian penyakit tersebut dapat ditekan.

Sebagai mahasiswa tahun pertama, saya memperoleh banyak ilmu baru dari balai pengobatan yang saya ikuti. Salah satunya adalah berkomunikasi dengan pasien. Poin terpenting dari komunikasi yang saya dapatkan hari ini adalah bagaimana seorang dokter dapat berkomunikasi dengan pasiennya sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya dari pasien terhadap dokter. Saya harus belajar lebih ekstra lagi agar tembok yang menghalangi saya dengan pasien dapat hilang sehingga pasien dapat percaya sepenuhnya dan lebih mudah bagi saya yuntuk memperoleh informasi dari pasien.

Hal lain yang menarik dari Balai Pengobatan adalah bagaimana saya dan teman-teman lainnya mempraktekan materi tentang membaca resep dan memberikan informasi kepada pasien tentang obat. Belum lagi , saya harus mecari terlebih dahulu nama obat yang dimaksud, bentuk sediaannya dan yang lebih pentingnya lagi yaitu membaca tulisan yang ada di resep. Lucu sekali karena seringkali saya harus bertanya bolak-balik dengan maksud tulisan di resep tersebut. Selain itu, menurut saya, saya harus lebih hati-hati lagi dalam membaca resep, karena bisa saja tulisan resep obat tidak muat di halaman depan dan malah ditambahkan di halaman belakang. Saya cukup kewalahan ketika sadar bahwa obat yang saya berikan rupanya baru obat yang diresepkan di halaman depan. Satu hal penting lainnya yang saya dapat yaitu adalah bagaimana memberikan obat dengan tepat, dan memberikan informasinya serta dilakukan dengan cepat. Saya merasa kerja saya lamban sekali karena semakin lama resep obat semakin menumpuk  di meja dan pasien-pasien yang menunggu obat semakin memperhatikan saya dan teman-teman. Justru hal tersebut malah menambah kegrogian saya.

Meskipun dengan berbagai hal konyol dan memalukan serta rasa capek, saya merasa hari ini adalah hari yang hebat. Entah kenapa saya kini semakin bersemangat menjadi seorang dokter. Saya senang sekali hari ini karena saya dapat membantu pasien. Semoga hal ini dapat memacu saya menjadi lebih baik lagi J

Posted on Sunday, April 15, 2012 by volunteerdoctors

No comments