Oleh 
Dila Larasati
Dina Marlina
Dini Diwayani



Mimpi-Mimpi Bersama Vol-D dan Perasaan Selama di Vol-D

Mimpi-mimpi saya bersama Vol-D mungkin lebih mengarah pada mimpi pribadi. Saya ingin lebih banyak berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan Vol-D, bukan hanya sekedar melihat dan memperhatikan tapi juga bisa belajar dan melakukan. Selama beberapa waktu mengikuti kegiatan di Vol-D saya merasa senang, apalagi setelah mengikuti kegiatan seperti balai pengobatan di Lembang kemarin, meskipun baru sekali mengikuti tapi sangat banyak hal-hal baru yang bahkan bisa mengubah pola pikir saya. Dan satu hal yang penting, rasa kekeluargaan yang mungkin kurang atau bahkan tidak ada pada organisasi lain bisa ditemukan di Vol-D. Saat diklat pun banyak perkataan dari teman-teman dan panitia yang bisa memotivasi saya, dan membuat saya lebih memahami makna “be inspired, be inspiring” . Materi yang disampaikan saat diklat menarik meskipun saya sering mengantuk. Bukan karena materi yang kurang bagus, hanya saja keadaan fisik yang terkadang memang di luar kendali, apalagi setelah melakukan aktivitas yang melelahkan (bimbingan jasmani maksudnya hehehe). Tapi dengan ini saya bersyukur karena saya yang sebelumnya memang jarang olahraga kemudian di Vol-D ini mendapat kesempatan untuk lebih banyak menggerakkan badan.
Tugas essay ini membuat saya berpikir kembali, sebenarnya apa sih yang membuat saya bertahan? Kemudian saya menyadari, ketika suatu keinginan membuat diri kita tanpa sadar akan berusaha untuk mencapainya. Ya, itulah yang menjadi alasan saya masih bertahan sampai sekarang. Keinginan untuk selalu memberi dan menjadikan diri lebih bermanfaat bukan hanya untuk orang lain tapi juga untuk diri sendiri, keinginan untuk selalu belajar, mengembangkan diri, dan menggapai cita-cita. Dan saya yakin dengan berada di Vol-D, keinginan-keinginan itu akan terwujud. Aamiin J

Dila Larasati
_____________________________________________







Perasaan Saya Selama di Vol-D
Waaah kalau diminta menulis essay tentang perasaan saya selama di vol-d banyak sekali yaaa. Seneng, rame, seru semuanya deh gado-gado. Duh duh cerita darimananya dulu yaaa hehe.
Okee cerita dari pertama kali tau tentang Vol-d dulu aja kali yaaaa. Jadi, Dina itu tau Vol-d pas awal-awal masuk FK, itu pas acara Exodus PKM Senat  FK Unpad. Nah, disana ada yang ngomong-ngomong soal Vol-d. Penasaran kan jadinya, kepoin deh, Tanya-tanya. Dari informasi tanya-tanya mulai tertarik tuh, tapi belum ngeuh buat daftar ikutan masuk Vol-d. awal semester dua, itu ada selembaran formulir yang disebar di FK buat masuk vol-d, masih bingung kan yaa, yaa diisi dulu awalnya. Terus buat meyakinkan diri masuk Vol-d, kepo-kepo buka website vol-d, daaaaan disana saya menemukan foto-foto kegiatan Vol-d. yak, darisana saya gak pikIr panjang-panjang lagi buat masuk Vol-d J
Kegiatan pertama Vol-d itu adalah acara openingnya di fk. Disana mulai tuh dikasih pengarahan diklat. Tapi, saya masih penasaran sama vol-d nya sendiri kaya gimana sih kegiatan sama orang-orangnya, mulai nih dina PDKT. Caranya gimna? Ikutan balai pengobatan di Bandung yang sama karang taruna itu loooh. Dina pengen tau gimana atmosfer berkegiatan dengan Vol-d khususnya dengan orang-orangnya. Setelah ikutan balai pengobatan itu, nambah deh keinginan masuk Vol-d :p.
Tes kesehatan pun dilakukan. setelah itu, kegiatannya adalah balai pengobatan di Lembang. Kya kya kyaaa, kalau ngomongin soal balai pengobatan di Lembang, udah deh males nulisnya, karena apa? Terlalu banyak yang mesti ditulis, mesti diceritain, maunya diomongin langsung dan bikin orang-orang yang gak ikut ngiri hehe. Itu seru, rame, terharu, aaah semuanya deeeh. Balai pengobatan di lembang tuh pertama kalinya kegiatan yang Dina ikutin yang dilakukan di tempat yang kalau boleh Dina bilang itu kaya di negeri antahberantah. Balai pengobatan di lembang bikin Dina tambah bersyukur, tambah semangat buat tetap berusaha agar bermanfaat buat orang lain karena ternyata bukan sangat banyak orang yang membutuhkan pertolongan kita, tapi sangat sangat sangat banyak J
Setelah balai pengobatan di Lembang, udah mulai nih sampai sekarang menjalani diklatnya. Perasannya apa? Hmmm…seru, tapi emang suka agak ngntuk kalau dikasih materi yang teori banget, beda kalau dikasih teori yang sifatnya aplikatif, itu seru pisan J. Tapi secara keseluruhan, diklatnya bermanfat, banyak yang didapat di dilatnya, dan harapannya semoga saya bisa menjalani diklatnya sampai akhir dan biasa masuk Vol-d amaiiiin J

Dina Marlina(Minyot)
_________________________________________________



PENGALAMAN SELAMA DIKLAT VOL-D
Sejak awal Diklat Gelombang V hingga hari ini, tak usah ditanyakan, saya mendapat banyak sekali pelajaran dan inspirasi. Salah satunya adalah mengenai komitmen. Ketika kita sudah memilih sesuatu, mengajukan diri untuk menjadi sesuatu, dan sudah mendapat kepercayaan dari orang lain untuk menjalaninya, rasanya sudah menjadi kewajiban kita untuk mempunyai komitmen yang kuat, terus memegang prinsip dalam menjalani kewajiban tersebut. Memang ada saatnya komitmen itu menjadi lemah, bisa karena masalah internal yang terjadi di dalam diri, ataupun bisa juga karena pengaruh dari luar. Yang jelas, komitmen harus terus-menerus diperbaharui, agar tak mudah terkikis hingga akhirnya tak bersisa sama sekali. Karena amal sekecil apapun yang dilakukan secara istiqamah itu lebih berharga di mata Allah dibandingkan amal yang banyak namun hanya sekali-sekali.
Vol-D juga mengajarkan saya tentang prioritas. Bagaimana tidak, waktu dua-tiga minggu sebelum SOOCA itu adalah waktu yang sangat krusial, masa-masa setiap mahasiswa kedokteran menderita penyakit ‘anti sosial’. Tetapi, dengan komitmen yang saya miliki, saya memaksakan untuk hadir di diklat hari itu. Dan apa hasilnya? Begitu banyak ilmu dan pencerahan yang saya dapat. Dari mulai materi yang menarik, waktu itu adalah materi tentang Farmakologi dan Medical Check-up, juga rasa kekeluargaan dan saling mendukung yang begitu kuat di antara anggota Vol-D. Kata-kata Kang Dani saat itu, “Apapun yang hilang dari kalian akan digantikan dengan yang lebih baik oleh Allah.”, sangatlah mengohok bagi saya. Karena saya benar-benar merasakan sendiri, betapa waktu yang ‘hilang’ untuk menghafalkan kasus SOOCA di hari itu, digantikan dengan ilmu dan semangat baru yang begitu banyaknya. Tidak ada penyesalan sedikit pun, karena saya tahu, ketika kita tidak mengerjakan satu kewajiban demi kewajiban yang lain tetapi dengan cara yang salah, maka percayalah bahwa dua kewajiban tersebut hasilnya tidak akan maksimal.
Dua nilai itu adalah sedikit dari nilai-nilai yang saya dapat selama Diklat Volunteer Doctors Gelombang V. Semoga komitmen saya di Vol-D semakin kuat dan semakin bersemangat untuk mengabdi pada masyarakat.


Dini Diwayani